Tuesday, January 26, 2016

Membebaskan Malaikat Dalam Dirimu ! (Inspirasi Soal Mencintai Pekerjaan)

Michealango sedang sibuk-sibuknya memahat. Pukulan demi pukulan sedang ia hantamkan ke sebuah bongkahan batu besar. Batu yang sangat keras dan sulit untuk dipahat. Rupa-rupanya, dari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan si seniman besar itu bekerja. Sepasang mata milik seorang anak kecil, yang lantas mendekatinya.

“Mengapa bekerja begitu keras memukul-mukul dan repot-repot memecahkan batu besar ini?”

Sang maestro lantas menjawab anak kecil itu dengan tersenyum,

“Ada malaikat di dalam batu ini dan saya sedang membebaskannya”

Di akhir cerita, hasil pahatan Michaelango itu adalah patung “David” yang terkenal.

Itulah keunggulannya ! Michaelangelo melihat “malaikat” di batu itu, lantas ia membebaskannya.
Di dalam diri setiap kita pun ada malaikatnya, sudahkah ia dibebaskan ?

Itulah sebabnya, dalam buku “The Angel Inside” karya Christ Widener, ia juga menggunakan ilustrasi Micahelangelo ini untuk menggambarkan bagaimana seseorang menemukan kebebasan dan kebahagiaan dalam apa yang dilakukannya.

Nyatanya, kebanyakan kita adalah seperti bongkahan batu. Bongkahan batu ini berisi banyak kemampuan, bakat dan ketrampilan untuk dibebaskan.

Tapi, kenyataannya batu besar ini banyak yang tidak dibebaskan. Banyak alasan mengapa batu besar ini tidak perlu direalisasikan kemampuannya. Salah satunya adalah karena kita takut kalau tidak berhasil ataupun tidak tahan melewati kesulitan dalam rangka membebaskan “malaikat” dalam diri kita.

Konon, ada sebuah kisah lain yang menarik.

Diceritakan, suatu ketika ada seorang prajurit yang meninggal dan naik ke surga. Di sana, ia bertemu dengan Tuhan dan berbincang-bincang dengan Tuhan,

“Kami tidak akan kalah dalam perang, kalau saja ada Jendral perang yang bisa memimpin kami. Dan Tuhan, bolehkah saya tau siapakah orang yang paling tepat untuk menjadi Jendral kami sebenarnya?”

Lantas Tuhanpun menunjukkan satu wajah kepadanya,

“Tidak mungkin. Tidak mungkin Tuhan, Itu kan wajah si tukang cukur. Bagaimana mungkin ia bisa jadi Jendral”.

“Justru dialah Jendralnya, kalau saja ia mau memberikan kesempatan kepada dirinya untuk menjadi seorang tentara”.

“Masalahnya”, lanjut Tuhan,

“Banyak orang yang tidak pantas justru melakukan pekerjaan yang tidak seharusnya buat dia kerjakan. Sebaliknya, yang seharusnya melakukan pekerjaannya, justru tidak punya minat dengan apa yang dikerjakannya”.

Dicari : Orang Yang Bahagia Dengan Pekerjaannya

Pertanyaan penting pernah diajukan, apakah orang yang bahagia lantas hasil kerjanya bagus ataukah orang yang hasilnya bagus, lantas bahagia.

Ternyata kunci jawabannya ada di pernyataan pertama.

Tatkala orang merasa bahagia, puas dengan apa yang dilakukannya, orang menghasilkan karya-karya yang maksimal.

Lantas, pertanyaannya adalah bagaimanakah orang bisa menjadi bahagia dan puas? Jawabannya, adalah tatkala orang mencintai dan menyukai apa yang dilakukannya!

Lantas, bagaimanakah supaya orang bisa sungguh-sungguh mencintai apa yang dilakukannya?

Pertama, berlatihlah memiliki mata seperti Michaelangelo yang bisa melihat malaikat” bukan sebongkah “batu”. Mungkin selama ini, yang Anda lihat dimana-mana termasuk apa yang Anda kerjakan saat ini, hanyalah batu-batu yang keras, meletihkan serta membebani. Sudahkah Anda belajar seperti Michaelangelo, berusaha melihat malikat dibalik sebuah bongkahan batu yang membosankan dan tidak beraturan, sesuatu yang indah dan sesuatu yang menyenangkan?

Kedua, miliki tujuan kerja yang jelas. Bagi si anak kecil, apa yang dilakukan Micaheangelo adalah memecahkan batu, sementara bagi Micaelangelo ia sedang membuat pahatan. Begutulah yang sering terjadi dengan pekerjaan. Kadang, yang kita lakukan saat ini, terasa tidak menyenangkan. Banyak hal menyakitkan yang harus kita lewati. Tapi, jangan berfokus pada kerjaan sekarang tapi ingatlah dengan tujuan akhirnya. 

Misalkan saja, saat menuliskan tulisan ini, jam menunjukkan pukul 4.00 pagi, saya baru bangun dan masih agak terkantuk-kantuk. Tetapi, saya sedang mendapatkan ide dan ingin segera bisa merangkaikan kata-kata menjadi sebuah tulisan yang bisa menginspirasi orang yang membacanya. 

Bagi saya, tujuan agar bisa menghasilkan tulisan yang indah, lebih menyenangkan daripada rasa kantuk ini. 

Nah, sekarang bagaimana Anda melihat tujuan akhir dari pekerjaan yang menyakitkan, meletihkan, membosankan yang mungkin sedang Anda kerjakan saat ini. Ingatlah kalau punya tujuan akhir yang jelas, Anda pun akan lebih antusias dan lebih suka dengan apa yang Anda kerjakan. 

Percayalah!

Akhirnya, tahukah Anda bahwa batu marmer yang dipahat menjadi “David” oleh Michaelango itu adalah sebuah batu berlubang yang konon sudah dibuang di kota Florence? Tapi, batu buangan itu akhirnya bisa menjadi sebuah batu yang indah. Begitupun banyak hal yang dianggap tidak berguna dan bermanfaat. 

Tetapi, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, penuh dedikasi, dipoles dan dikerjakan, hasilnya bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Begitu pula setiap pekerjaan kita. Mungkin ada banyak komentar negatif diseputar apa yang Anda kerjakan. Tetapi, selama kita sungguh-sungguh melakukannya, buahnya bisa menjadi sebuah hasil yang memukau dan menakjubkan. 

Love what you do!

Sumber :

Anthony Dio Martin. The Best EQ Trainer Indonesia, motivator, trainer dan direktur HR Excellency. Host acara motivasi di jaringan radio nasional dan televisi. Email: info@hrexcellency.com. Twitter: anthony_dmartin; instagram: anthonydiomartin